The Metaphysics of The Ikhwan Al-safa: A Preliminary Survey on Their Concept

Saleh, Fauzan (1998) The Metaphysics of The Ikhwan Al-safa: A Preliminary Survey on Their Concept. Al-Jami'ah Journal of Islamic Studies (61). pp. 119-142. ISSN ISSN: 0126-012X (p); 2338-557X (e)

[img] Text
The Metaphysics of The Ikhwan - F Saleh.pdf

Download (4MB)
Official URL: https://www.aljamiah.or.id/index.php/AJIS/article/...

Abstract

Tulisan ini mencoba menyoroti formulasi Ikhwān al-Ṣafa' tentang Tuhan sebagai suatu aspek penting dalam konsep metafisika mereka. Diskusi ini menjadi menarik karena di satu pihak, sebagai sekelompok filosof Muslim, mereka tidak dapat melepaskan diri dari prinsip-prinsip ajaran Islam; tetapi di pihak lain, wacana kefilsafatan mereka banyak dipengaruhi oleh Neoplatonisme yang memang menjadi tema utama pada masa hidup mereka. Lalu, bagaimana doktrin mereka tentang Tuhan? Dimulai dengan penjelasan secara umum tentang Ikhwān dan Rasā’il mereka, artikel ini mencoba menguak tentang siapa sebenrnya Ikhwān dan siapa pengarang Rasāil yang sebenarnya, yang masih terus diperdebatkan hingga saat ini. Tentu saja bahasan ini tidak lepas dari pembicaraan tentang warisan Yunani yang sangat mewarnai pemikiran Ikhwān. Konsep tentang Tuhan dalam pemikiran kefilsafatan Ikhwān di satu pihak terpengaruh oleh konsep emanasi yang dicetuskan oleh kaum Neoplatonis. Tetapi, di lain pibak, terdapat perbedaan antara penjelasan emanasi Ikhwān dengan Plotinus. Dalam hal ini, Ikhwān lebih dipengaruhi oleh Pythagoras. Secara singkat, Ikhwān mendasarkan doktrinnya tentang Tuhan pada ajaran Islam, tetapi mencoba memformulasikan pemahaman keislamaan mereka sendiri tentang Tuhan berdasarkan prinsip-prinsip kefilsafatan. Ikhwān menerapkan doktrin tentang emanasi dan hirarki sebagai solusi yang tepat untuk menjelaskan kesatuan Tuhan, karena mereka yakin bahwa Shari'ah telah dinodai oleh kesalahan-kesalahan, dan ak ada jalan lain untuk memperbaikinya kecuali lewat Filsafat. Kritik tajam yang dapat diajukan kepada Ikhwān adalah ketidakkonsistenan ide-ide mereka. Berlawanan dengan Neoplatonisme, yang berpendapat bahwa penciptaan adalah suatu keharusan, Ikhwān berpendapat bahwa penciptaan alam merupakan basil perbuatan Tuhan at as kehendak Suci-Nya. Kemudian Tuhan, dalam kaitannya dengan alam semesta, disebut dengan al-Mubdi', al-Mukhtari', al-Muhdits al-Khāliq danal-Muṣawwir, yang secara umum berarti sang pencipta. Pendapat ini tentu saja be,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, memiliki sifat. Tulisan ini banyak mendasarkan pada karya Ian R. Netton yang berjudul muslim Neoplatonism: An Introduction to the Thoutht of Brethren of Purity (1982) dan Nasr an Introduction to Islamic Cosmological Doctrines (1978). Karya Ikhwan sendiri baik Rasā’il maupun al-Jami’ah juga digunakan sebagai cross-reference.

Item Type: Article
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy > 220309 Metaphysics
Divisions: Dosen IAIN Kediri
Depositing User: Muhamad Hamim
Date Deposited: 02 Dec 2022 07:56
Last Modified: 02 Dec 2022 07:56
URI: http://repository.iainkediri.ac.id/id/eprint/770

Actions (login required)

View Item View Item