Moh. Asror, Yusuf (2020) Konstruksi Epistemologi Toleransi di Pesantren. Cendikia Press, Bandung. ISBN 978-623-7438-63-2
Text
Cover Buku Konstruksi Epistemologi.pdf Download (367kB) |
|
Text
Toleransi Pesantren.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Buku ini merupakan upaya untuk menjelaskan epistemologi moderasi dan toleransi di pesantren. Pesantren yang menjadi perhatian di sini adalah pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama. Pesantren tetap menjadi kajian yang menarik, apalagi belakangan ini pesantren mendapatkan perhatian yang besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Akibat peran dan fungsinya yang semakin signifikan dalam sistem pendidikan di negeri ini, juga akibat pertumbuhannya yang sangat pesat, pesantren mendapat perhatian dari para pengkaji Islam Indonesia. Jumlah santri dan alumninya yang begitu besar setiap tahun menjadikan pesantren berdampak cukup luas dalam menghasilkan generasi bangsa ini. Pesantren dipandang sebagai lembaga yang toleran, yang mengajarkan moderasi dan budaya damai. Pesantren, karena itu, menjadi salah satu lembaga yang menjadi tumpuan bagi pengembangan pandangan dan sikap yang toleran di negeri ini. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultural dari berbagai bidang, baik agama, suku, sosial, budaya dan lainnya, karena itu sangat membutuhkan warganya untuk selalu mengembangkan sikap toleran. Agar toleransi pesantren dapat dipahami dan terus dikembangkan, maka perlu dilakukan telaah secara terus menerus tentang akar-akar ideologi dan epistemologi pandangan pesantren. Komunitas pesantren dan masyarakat secara umum (kemudian) diharapkan dapat lebih mengetahuinya, dan dapat terus menjaga dan mengembangkan ideologi dan pandangan yang toleran tersebut, serta dapat mengantisipasi dari apa yang dapat merusaknya. Toleransi pesantren sangat dipengaruhi oleh ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah. Ideologi ini diwarnai oleh sikap dan metode jalan tengah Asy’ariyah, yang menjadi prinsip dasar komunitas pesantren. Komunitas pesantren mengikuti prinsip al-tawassuṭh (moderate), al-i‘tidāl (justice), dan al-tawāzun (balance) dalam bersikap. Disamping itu, mereka menggunakan prinsip al-muhafadzah ‘ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah (memelihara hal lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik) dalam memahami, bersikap dan bertindak. Buku ini menjelaskan doktrin-doktrin teologis yang dikaji atau diajarkan di pesantren, untuk memahami landasan pandangan teologis komunitas pesantren. Disamping itu, berusaha menjelaskan sistem pengetahuan pesantren, dan moderasi dan toleransi pesantren. Sebagai sebuah contoh, buku ini menguraikan moderasi dan toleransi Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo, Jawa Timur. Semoga bermanfaat.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society |
Depositing User: | Muhamad Hamim |
Date Deposited: | 24 Jun 2020 02:27 |
Last Modified: | 24 Jun 2020 02:27 |
URI: | http://repository.iainkediri.ac.id/id/eprint/140 |
Actions (login required)
View Item |