Sardjuningsih, Sardjuningsih (2020) Desacralization of Marriage in the Islamic Community of Javanese Farmers. PALASTREN :Jurnal Studi Gender, 13 (1). ISSN P-ISSN: 1979-6056; E-ISSN: 2477-5215
Text
Palastren Vol 13, No 1 (2020) Sardjuningsih - Desacralization of Marriage.pdf Download (622kB) |
Abstract
Penelitian dengan pendekatan fenomenologis, di Kecamatan Kabuh- Jombang. Latar sosial- geografis Pedesaan yang tandus menjadikan basic tradisi sebagai referensi dan ukuran norma tindakan. Perkawinan dini merupakan prakondisi terjadinya perceraian diusia anak-anak, perkawinan berulangkali, yang dapat mereduksi sakralitas perkawinan. Penelitian kualitatif bertumpu dengan tehnik Deep Interview dan Observasi terhadap 20 informan yang mengalami kawin muda dan bercerai, keluarga , dan tokoh masyarakat. Pendekatan Teori StrukturFungsional Robert Merton menghasilkan kesimpulan terjadinya desakralisasi Perkawinan dengan fenomena perkawinan dibawah umur yang masih terus berlangsung. Angka perceraian yang tinggi, perkawinan berulang kali. Desakralisasi perkawinan juga berbentuk prilaku yang kurang tanggung jawab terhadap kewajiban rumah tangga dan tatanan sosial yang lebih menghargai janda atau Duda dari pada perawan dan jejaka tua. Dalam penjelasan Merton semua fenomena tersebut dipengaruhi beberapa fakta sosial yang bias nilai antara nilai budaya dan sikap tindakan. Perkawinan yang memiliki nilai idealitas yang sacral dalam budaya namun realitas sikap dan tindakan dalam membangun perkawinan tidak mendasarkan diri pada sakralitas tersebut.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220406 Studies in Eastern Religious Traditions |
Divisions: | ?? DOS ?? |
Depositing User: | Muhamad Hamim |
Date Deposited: | 28 Jan 2021 05:29 |
Last Modified: | 28 Jan 2021 05:29 |
URI: | http://repository.iainkediri.ac.id/id/eprint/193 |
Actions (login required)
View Item |